Langsung ke konten utama

Promil Herbal? Sudah!

Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami, sama seperti tubuh kita. Obat herbal murni diambil dari saripati tumbuhan atau hewan yang mempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis). Obat Herbal yang berasal dari tumbuhan (nabati) misalnya jahe, bawang putih, kurma, jintan hitam (Habbatussauda), dsb. Yang berasal dari hewan (hewani) diantaranya Teripang (Gamat), Madu, Propolis, minyak ikan hiu, dsb. Demikianlah arti Obat Herbal menurut Wikipedia.

Beraneka ragam jenis obat-obatan herbal yang dipercaya dapat membantu pasutri untuk memiliki momongan beredar di masyarakat. Sebut saja yang paling populer adalah madu, minuman dengan sejuta manfaat. Habbatussauda yang merupakan obat segala jenis penyakit. Hingga buah zuriat yang cara pengolahannya buat naik tekanan darah karena kerasnya minta ampun.

Saya tidak katakan sudah semua, tetapi ya sangat banyak yang sudah kami coba dalam rangka ikhtiar demi tercapainya cita dan asa, halah.. Dari pemberian orang, sampai kerelaan diri membeli sendiri (yaiyalah). Mulai yang harganya murah seperti tauge, hingga seharga dompet Charles & Keith, Madu Mesir, mana tidak sampai dua minggu sudah habis. Berbagai jenis madu yang berasal dari nektar berbeda sudah kami coba, madu dari Riau sampai Sumbawa sudah pernah dibeli.

Berbagai jenis ramuan yang dipercaya berkhasiat sudah pernah saya cicipi, mulai rebusan daun pahit yang entah apa namanya, yang didapatkan dari kampung suami, hingga serbuk kurma muda yang harus diimpor dari kampung para nabi. Pahitnya jus pinang muda, manisnya madu, wanginya rebusan zuriat, hambarnya jus tauge, hingga anyepnya kurma muda sudah pernah saya rasakan. Hasilnya? Ya seperti kurma muda tadi, anyep. Sejauh ini belum menunjukkan hasil. Alhamdulillah 'ala kulli hal.

Sangkin ngoyo-nya dalam satu siklus saya kombinasikan. Asam folat, madu, habbatussauda, minyak zaitun, sari kurma muda, dan serbuk kurma. Saya meminum semuanya setiap hari, dengan selang-seling, sesuai jadwal yang pandai-pandaian saya buat sendiri. Entah sudah berapa kali siklus haid saya coba, tetapi testpack kehamilan tidak kunjung menunjukkan garis dua.

Saya syukuri karena haid saya masih setia menyapa saya setiap bulannya, tidak saya pungkiri setiap darah itu keluar selalu bersamaan dengan air mata saya yang tumpah begitu saja. Apalagi melihat testimonial orang lain yang berhasil dengan promil seperti itu, membuat saya sedih karena merasa ada yang salah dengan diri saya. Ya Paksu yang setia mendengar keluh kesah saya, meminjamkan bahunya ketika saya menangis, dan memberikan dekapan hangatnya untuk menenangkan saya. Suami, u da real MVP!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pindah dokter (lagi) ke dr. Hilma Putri Lubis, M.Ked(OG), SpOG. Semoga ini yang terakhir.

Seperti yang telah saya jelaskan di postingan sebelumnya dr. Rachma merujuk saya untuk berkonsultasi dengan dr. Hilma Putri Lubis, M.Ked(OG), SpOG terkait masalah PCOS saya. Seperti yang telah saya katakan juga jika esok harinya bertepatan dengan hari libur nasional, jadi dokter tidak ada di tempat, begitu juga dengan keesokan harinya yang ternyata dokter Hilma sedang mengambil cuti. Saya sudah sangat tidak sabar sehingga saya browsing  untuk mencari dokter obgyn lain, lalu dapatlah nama dr. Hj. Suty Nasution, SpOG (K). Wah tenyata dokter Suty sudah ada gelar konsultannya. Saya pun bersemangat, saya mencari nomor yang bisa dihubungi tetapi ternyata tidak ada. Sampai saya hubungi RS Sarah Medan karena saat saya browsing dokter Suty ini juga menangani pasien di rumah sakit tersebut, tetapi pihak RS pun tidak mengetahui nomor telepon tempat prakteknya. Kebetulan salah satu teman saya menyarankan untuk berkonsultasi dengan salah satu dokter yang dia tau dari temannya juga jika d...

Pengalaman Pertama dan Terakhir HSG

Kata-kata merupakan doa, benar kan? Jadi saya berharap ini merupakan pengalaman HSG saya yang pertama sekaligus yang terakhir. Jadi atas rujukan dr. Mestika Sari Ginting, Spog, saya harus melakukan HSG sebelum memulai rangkaian program kehamilan. Pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG), dikenal juga dengan pemeriksaan uterosalpingografi, adalah pemeriksaan sinar X dengan memakai cairan kontras yang dimasukkan ke rongga rahim dan saluran telur (tuba fallopii). Begitulah penjelasan singkat mengenai HSG yang saya kutip dari website  AyahBunda . Saat dijelaskan oleh dr. Mestika Sari Ginting, Spog mengenai prosesnya, sekaligus pengalaman dokter sendiri saat menjalaninya, saya sudah bisa merasakan bagaimana ngilunya proses tersebut, untungnya dokter Mestika meresepkan saya obat penghilang rasa nyeri sebanyak dua butir yang harus dimasukkan melalui dubur setengah jam sebelum pemeriksaan. Pemeriksaan hanya boleh dilakukan pada hari ke 10, 11, atau 12 dihitung dari hari mestruasi pertam...

Total Biaya Inseminasi 3 Mei 2018 - 26 Mei 2018

Daftar ini sebagai rujukan untuk memudahkan bagi pembaca yang berencana untuk melakukan tindakan Inseminasi. Sebelumnya saya mengingatkan jika kemungkinan biaya yang dikeluarkan tiap pasangan akan berbeda, tergantung kondisi masing-masing. Seperti kasus saya ini contohnya, saya tidak mengeluarkan biaya untuk suntik pembesar sel telur, karena saya cukup mengonsumsi obat saja. Suntik pembesar sel telur bisa dilakukan berkali-kali tergantung pertimbangan dokter, dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit, biaya per sekali suntik setahu saya sekitar Rp 450.000,- dan suntik tersebut bisa dilakukan sampai sepuluh kali. Wow lumayan sekali kan, untungnya saya gak perlu suntik, walau sebenarnya prosedur inseminasi yang direncanakan sejak awal haruslah dengan suntikan. Kalau saya ini kan kasusnya dadakan hehehe.. Nah yang kedua, sebelum melakukan prosedur inseminasi, suami diharuskan mengecek sperma di laboratorium dan istri melakukan prosedur pemeriksaan HSG untuk memastikan tidak ada penyum...