Langsung ke konten utama

Kontrol H+14 (Apa ada harapan untuk ovulasi siklus ini?)

Hari ini Rabu, 23 Mei 2018, saya janjian konsultasi pada sore hari, maksudnya biar Paksu gak terlewat lagi taraweh di masjid. Dokter Hilma pun mengiyakan, dan menyuruh saya untuk datang ke lantai 5 RSIA Stella Maris, karena ternyata setiap siang sampai sore beliau ada disitu, malam baru praktek di bawah. Oke deh dok.

Seperti sebelum-sebelumnya, hari ini saya pun harap-harap cemas mengenai perkembangan sel telur saya, syukurnya saya hanya perlu menunggu selama dua hari untuk menjawab rasa penasaran saya. Apalagi kontrol hari ini pada sore hari, jadi terasa lebih cepat daripada harus menunggu sampai malam.

Ya seperti biasa, saya dan Paksu naik motor menembus kemacetan kota Medan, yang pada jam-jam segini apalagi pas bulan puasa lagi ramai-ramainya. Sampai disana kami langsung naik ke lantai 5, dan syukurnya hari ini tidak ada kendala apa-apa yang mengharuskan saya terengah-engah hahaha.. Kalau kontrol di lantai 5 ini enaknya gak mesti pakai acara daftar-daftar dulu, tinggal datang, duduk manis menunggu nama dipanggil perawat untuk masuk ke ruang praktek.

Sembari menunggu saya memutar hal-hal yang telah kami lewati di pikiran saya, sudah sejauh ini juga ya ternyata. Saya berdoa dalam hati semoga Allah memberikan ridhonya untuk ikhtiar kami, memudahkan segalanya untuk kami. Saya berharap ada keajaiban yang membuat sel telur saya bisa membesar lagi, jika selama ini hanya bertambah 1mm seharinya yang walau kata dokter itu wajar, saya meminta jika hari ini ukurannya sudah 16mm. Aamiin..

Tidak beberapa lama perawat memanggil kami untuk masuk, seperti biasa dokter menyambut saya dengan salaman. Saya pun kembali naik ke kursi legendaris ini setelah sebelumnya mengosongkan kandung kemih. "Terakhir yang berkembang folikel di indung kiri ya? Jadi itu aja yang langsung kita pantau ya." Iya dok.

"Wah ini sudah besar nih folikelnya!" Kata dokter takjub dan langsung memecah lamunan saya. Serius dok? "Iya nih udah 16,5mm." Alhamdulillah.. Saya juga mendengar Paksu mengucap syukur yang sedang menunggu di meja dokter. "Udah sebesar ini ya, kalau gitu besok datang lagi, jangan nunggu sampai dua hari lagi."

Sudah 16,5mm. Allah memberikan lebih dari yang saya minta. Alhamdulillah

Ketebalan rahimnya juga sudah mencapai minimal 

Saya pun menyampaikan kembali keputusan kami yang setuju untuk melakukan suntik pemecah sel telur, sebelumnya saya juga sudah mengatakan, tetapi saya kembali menegaskan setelah melihat perkembangan yang baik ini. Dokter Hilma berpikir sejenak lalu menawarkan program lebih lanjut, yakni IUI, Intrauterine Insemination atau Inseminasi Buatan. Dasar pertimbangannya adalah untuk lebih memperbesar peluang, dan saya tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam lagi, karena sel telurnya sudah berkembang, jadi tidak perlu membayar biaya suntikan untuk memperbesar sel telur, yang dimana biasanya biaya inseminasi itu mahalnya terletak di biaya suntik pembesar sel telur.

Apalagi saya sudah memutuskan untuk melakukan suntik pematangan sel telur, hanya tinggal menambah sedikit lagi untuk berusaha paling maksimal siklus ini. Saya bisa memberikan keputusan saya esok hari. Baiklah dok, akan kami pertimbangkan dengan baik. Sampai jumpa besok!

Biaya konsultasi dan USG. Tuh kan yang kemarin itu sepertinya salah deh hihihi

Resep yang diberikan hari ini untuk saya karena obat yang ini sudah mulai habis, suami juga disuruh melanjutkan vitamin sebelumnya dan diberikan resep lagi

Komentar

  1. A new Iphone case for a new, original Iphone case - Titanium-Arts
    A new titanium i phone case Iphone case for trekz titanium pairing a keith titanium new, original Iphone ford fusion titanium case. Buy titanium edc online from the supplier at www.titanium-arts.com.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Pertama dan Terakhir HSG

Kata-kata merupakan doa, benar kan? Jadi saya berharap ini merupakan pengalaman HSG saya yang pertama sekaligus yang terakhir. Jadi atas rujukan dr. Mestika Sari Ginting, Spog, saya harus melakukan HSG sebelum memulai rangkaian program kehamilan. Pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG), dikenal juga dengan pemeriksaan uterosalpingografi, adalah pemeriksaan sinar X dengan memakai cairan kontras yang dimasukkan ke rongga rahim dan saluran telur (tuba fallopii). Begitulah penjelasan singkat mengenai HSG yang saya kutip dari website  AyahBunda . Saat dijelaskan oleh dr. Mestika Sari Ginting, Spog mengenai prosesnya, sekaligus pengalaman dokter sendiri saat menjalaninya, saya sudah bisa merasakan bagaimana ngilunya proses tersebut, untungnya dokter Mestika meresepkan saya obat penghilang rasa nyeri sebanyak dua butir yang harus dimasukkan melalui dubur setengah jam sebelum pemeriksaan. Pemeriksaan hanya boleh dilakukan pada hari ke 10, 11, atau 12 dihitung dari hari mestruasi pertam...

Pindah dokter (lagi) ke dr. Hilma Putri Lubis, M.Ked(OG), SpOG. Semoga ini yang terakhir.

Seperti yang telah saya jelaskan di postingan sebelumnya dr. Rachma merujuk saya untuk berkonsultasi dengan dr. Hilma Putri Lubis, M.Ked(OG), SpOG terkait masalah PCOS saya. Seperti yang telah saya katakan juga jika esok harinya bertepatan dengan hari libur nasional, jadi dokter tidak ada di tempat, begitu juga dengan keesokan harinya yang ternyata dokter Hilma sedang mengambil cuti. Saya sudah sangat tidak sabar sehingga saya browsing  untuk mencari dokter obgyn lain, lalu dapatlah nama dr. Hj. Suty Nasution, SpOG (K). Wah tenyata dokter Suty sudah ada gelar konsultannya. Saya pun bersemangat, saya mencari nomor yang bisa dihubungi tetapi ternyata tidak ada. Sampai saya hubungi RS Sarah Medan karena saat saya browsing dokter Suty ini juga menangani pasien di rumah sakit tersebut, tetapi pihak RS pun tidak mengetahui nomor telepon tempat prakteknya. Kebetulan salah satu teman saya menyarankan untuk berkonsultasi dengan salah satu dokter yang dia tau dari temannya juga jika d...

Total Biaya Inseminasi 3 Mei 2018 - 26 Mei 2018

Daftar ini sebagai rujukan untuk memudahkan bagi pembaca yang berencana untuk melakukan tindakan Inseminasi. Sebelumnya saya mengingatkan jika kemungkinan biaya yang dikeluarkan tiap pasangan akan berbeda, tergantung kondisi masing-masing. Seperti kasus saya ini contohnya, saya tidak mengeluarkan biaya untuk suntik pembesar sel telur, karena saya cukup mengonsumsi obat saja. Suntik pembesar sel telur bisa dilakukan berkali-kali tergantung pertimbangan dokter, dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit, biaya per sekali suntik setahu saya sekitar Rp 450.000,- dan suntik tersebut bisa dilakukan sampai sepuluh kali. Wow lumayan sekali kan, untungnya saya gak perlu suntik, walau sebenarnya prosedur inseminasi yang direncanakan sejak awal haruslah dengan suntikan. Kalau saya ini kan kasusnya dadakan hehehe.. Nah yang kedua, sebelum melakukan prosedur inseminasi, suami diharuskan mengecek sperma di laboratorium dan istri melakukan prosedur pemeriksaan HSG untuk memastikan tidak ada penyum...