Langsung ke konten utama

Cek Hormon LH, FSH dan Prolaktin

Sesuai dengan surat rujukan dokter Hilma pada pertemuan pertama, saya disarankan untuk datang ke laboratorium pada hari ke-2 haid demi mengecek kadar hormon LH, FSH dan Prolaktin serta juga melakukan pengcekan Gula Darah Puasa dan Insulin Puasa. Setelah menelpon empat laboratorium di kota Medan, pilihan saya jatuh kepada Laboratorium Klinik Thamrin. Alasannya sederhana, ya benar, karena disini yang paling murah hehehe..

Tepatnya tanggal 10 Maret 2018 saya haid, senangnya bukan main, karena belakangan saya khawatir jika saya tidak mendapat haid dalam waktu lama, berarti program ini bakalan tertunda, Allah yang memudahkan saya. Besoknya pagi-pagi sekali saya ditemani suami, tetep hehehe.. Kami berangkat ke Laboratorium Klinik Thamrin, pagi itu laboratorium benar-benar sepi, tidak terlihat pengunjung selain kami. Wah pas sekali, prosesnya bakal cepat, jadi suami tidak terlalu lama untuk pergi ke kantor. Suami menyelesaikan administrasinya terlebih dahulu.

Biaya cek di laboratorium

Tepat seperti perkiraan saya, tidak berapa lama saya dipanggil untuk melakukan pengambilan darah, saya masuk ke suatu ruangan lalu duduk di kursi sembari perawat melakukan tugasnya, darah saya diambil sebanyak dua tabung dari lengan kanan saya, tidak butuh waktu lama pengambilan darah selesai lalu saya kembali ke lobby depan, pegawai mengatakan jika hasil lab saya dapat diambil jam lima sore nanti. Wah lagi-lagi pas sekali, ini hari jumat yakni hari terakhir dokter Hilma praktek di minggu ini, jika hasil labnya keluar keesokan harinya kami harus menunggu sampai hari senin untuk menemui dokter. Kami pun pulang, setelah mengantarkan saya, Paksu langsung berangkat lagi menuju RSIA Stella Maris untuk mendaftarkan konsultasi dengan dokter Hilma, barulah Paksu pergi ke kantor.

Hasil Pemeriksaan Hormon LH, FSH, Prolaktin, Gula Darah Puasa dan Insulin Puasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pindah dokter (lagi) ke dr. Hilma Putri Lubis, M.Ked(OG), SpOG. Semoga ini yang terakhir.

Seperti yang telah saya jelaskan di postingan sebelumnya dr. Rachma merujuk saya untuk berkonsultasi dengan dr. Hilma Putri Lubis, M.Ked(OG), SpOG terkait masalah PCOS saya. Seperti yang telah saya katakan juga jika esok harinya bertepatan dengan hari libur nasional, jadi dokter tidak ada di tempat, begitu juga dengan keesokan harinya yang ternyata dokter Hilma sedang mengambil cuti. Saya sudah sangat tidak sabar sehingga saya browsing  untuk mencari dokter obgyn lain, lalu dapatlah nama dr. Hj. Suty Nasution, SpOG (K). Wah tenyata dokter Suty sudah ada gelar konsultannya. Saya pun bersemangat, saya mencari nomor yang bisa dihubungi tetapi ternyata tidak ada. Sampai saya hubungi RS Sarah Medan karena saat saya browsing dokter Suty ini juga menangani pasien di rumah sakit tersebut, tetapi pihak RS pun tidak mengetahui nomor telepon tempat prakteknya. Kebetulan salah satu teman saya menyarankan untuk berkonsultasi dengan salah satu dokter yang dia tau dari temannya juga jika d...

Pengalaman Pertama dan Terakhir HSG

Kata-kata merupakan doa, benar kan? Jadi saya berharap ini merupakan pengalaman HSG saya yang pertama sekaligus yang terakhir. Jadi atas rujukan dr. Mestika Sari Ginting, Spog, saya harus melakukan HSG sebelum memulai rangkaian program kehamilan. Pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG), dikenal juga dengan pemeriksaan uterosalpingografi, adalah pemeriksaan sinar X dengan memakai cairan kontras yang dimasukkan ke rongga rahim dan saluran telur (tuba fallopii). Begitulah penjelasan singkat mengenai HSG yang saya kutip dari website  AyahBunda . Saat dijelaskan oleh dr. Mestika Sari Ginting, Spog mengenai prosesnya, sekaligus pengalaman dokter sendiri saat menjalaninya, saya sudah bisa merasakan bagaimana ngilunya proses tersebut, untungnya dokter Mestika meresepkan saya obat penghilang rasa nyeri sebanyak dua butir yang harus dimasukkan melalui dubur setengah jam sebelum pemeriksaan. Pemeriksaan hanya boleh dilakukan pada hari ke 10, 11, atau 12 dihitung dari hari mestruasi pertam...

Total Biaya Inseminasi 3 Mei 2018 - 26 Mei 2018

Daftar ini sebagai rujukan untuk memudahkan bagi pembaca yang berencana untuk melakukan tindakan Inseminasi. Sebelumnya saya mengingatkan jika kemungkinan biaya yang dikeluarkan tiap pasangan akan berbeda, tergantung kondisi masing-masing. Seperti kasus saya ini contohnya, saya tidak mengeluarkan biaya untuk suntik pembesar sel telur, karena saya cukup mengonsumsi obat saja. Suntik pembesar sel telur bisa dilakukan berkali-kali tergantung pertimbangan dokter, dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit, biaya per sekali suntik setahu saya sekitar Rp 450.000,- dan suntik tersebut bisa dilakukan sampai sepuluh kali. Wow lumayan sekali kan, untungnya saya gak perlu suntik, walau sebenarnya prosedur inseminasi yang direncanakan sejak awal haruslah dengan suntikan. Kalau saya ini kan kasusnya dadakan hehehe.. Nah yang kedua, sebelum melakukan prosedur inseminasi, suami diharuskan mengecek sperma di laboratorium dan istri melakukan prosedur pemeriksaan HSG untuk memastikan tidak ada penyum...